Tembok Terselubung Wisata Halal


Wisata halal sempat menjadi polemik beberapa waktu yang lalu, terutama dengan niat beberapa daerah wisata di Indonesia ingin digenjot wisatanya sehingga menarik bagi banyak wisatawan mancanegara… Salah satu yang ingin ditawarkan adalah menawarkan wisata halal, tentu tujuannya adalah untuk mendatangkan turis dari berbagai negara muslim, terutama tentu dari negara yang muslimnya sangat peduli terhadap halal dan haram..

Memang ada orang muslim yang tidak terlalu peduli terhadap halal dan haram? Ada dan banyak, orang muslim di Indonesia mungkin mayoritas seperti itu, bukan tidak peduli lebih tepatnya tetapi terlena dengan keseharian yg mayoritas bahan makanan yang ada disekitar kita adalah halal.. Akan tetapi tidak semua daerah di Indonesia mayoritas muslim, beberapa daerah mayoritas nonmuslim dengan penggunaan bumbu dan bahan makanan yang seringkali memang tidak halal…

Polemik terjadi ketika proyek wisata halal diplesetkan sebagian oknum menjadi proyek islamisasi pariwisata yang bakal menghapus kearifan lokal warga setempat, padahal itu sama sekali tidak benar.. Kita ambil contoh sebuah negara yang dianggap paling sukses proyek wisata halalnya.. Ada yang tau negara mana? Jawabannya adalah Thailand.. Thailand adalah salah satu negara yang paling gencar sekaligus paling sukses menghadirkan wisata halal.. Apakah Thailand menjadi negara Islam sekarang? Tentu tidak, Thailand masih tetap dengan adat dan ciri khas-nya seperti sedia kala… Apakah ada kalangan yg dirugikan dengan proyek wisata halal di Thailand? Tidak ada juga, justru ini membuat wisata Thailand semakin melesat, terbaik pertumbuhannya di Asia Tenggara, dan salah satu yg terbaik di Asia..

Bagaimana Thailand yg merupakan negara non-muslim bisa sukses dengan proyek wisata halalnya? Kunci kesuksesannya pada dasarnya adalah pemahaman terhadap apa itu wisata halal.. Wisata halal bukanlah islamisasi pariwisata.. Wisata halal adalah tentang bagaimana wisata itu bisa mengakomodasi kebutuhan pokok dari turis Muslim seperti ketersediaan tempat ibadah dan juga ketersediaan makanan dan minuman yang tersertifikasi halal.. Tidak perlu semua restoran memiliki makanan halal, hanya beberapa, tidak perlu disetiap sudut kota ada masjid, yg penting ada tempat beribadah di tempat yg strategis didatangi turis.. “Sambutan” makanan halal berkualitas tinggi sendiri tidak hanya bisa didapatkan setelah sampai di Thailand, tetapi sejak ketika kita terbang menggunakan maskapai mereka pun makanan halal yg berkualitas sudah bisa kita nikmati.. Kesuksesan Thailand inilah yg membuat Jepang bahkan mau belajar ke Thailand demi menyambut Olimpiade 2020..

Banyak Muslim yang sangat berhati-hati terhadap makanan, yang mana itu adalah hal yang baik bagi seorang Muslim, karena di Islam makanan adalah keberkahan dan tidak ada keberkahan yang bisa didapat dari makanan haram… Tidak selayaknya kita terus bersembunyi dalam ketidaktahuan dan asumsi-asumsi yg belum tentu benar.. Keberadaan proyek wisata halal harusnya disambut dengan tangan terbuka karena ini untuk kebaikan pariwisata di Indonesia juga seperti halnya negara-negara yg mayoritas non-Muslim saja saat ini sudah sangat terbuka dengan keberadaan proyek ini…


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *