Hardiknas dan Tantangan Dunia Pendidikan di Era Covid-19


Sempat dahi ini berkerut ketika melihat sebuah pengumuman yang disampaikan di grup bahwa pada Hari Sabtu tanggal 2 Mei 2020 ini diadakan sebuah virtual seminar. Timbul pertanyaan dari saya, apa sih yang mendasari adanya acara di hari sabtu yang notabene adalah hari libur, sampai akhirnya saya sadar, ah iya…. 2 Mei adalah Hari Pendidikan Nasional.. ah iya.. sekarang saya adalah seorang pendidik… Harap maklum ya mengingat saya baru kembali lagi ke dunia yang membesarkan saya ini beberapa bulan lamanya..

Apa saja yang dibicarakan di seminar? Daripada penasaran rekan-rekan mungkin bisa langsung melihat ke video yang dishare oleh Tel-U berikut ini:

[vc_row][vc_column][vc_video link=”https://www.youtube.com/watch?v=Nt6eATBAJVw&feature=youtu.be” title=”Virtual Inspiring Talk | Tantangan Dunia Pendidikan di Era COVID-19″][/vc_column][/vc_row]

Menginspirasi? Bagi saya yang baru mulai berkecimpung di dunia ini kembali, banyak hal yang bisa menjadi pembelajaran bagi saya, banyak hal pula yang membukakan mata saya bahwa saya termasuk orang yang beruntung berada di dunia pendidikan ini khususnya di Telkom University, memang kenyataannya tidak banyak orang seberuntung kami, yang saya maksud bukan hanya orang yg di-PHK, driver ojek online, atau para pedagang, tetapi juga dosen-dosen dan tenaga akademik khususnya kampus swasta yang lain banyak yang kesulitan dengan kondisi yang ada sekarang.

Beberapa hari yang lalu terbit sebuah berita di sebuah situs berita online bahwa dengan kondisi covid-19 ini terjadi, ada setidaknya 2/3 kampus swasta yang akan mengalami kesulitan keuangan yang akan berakibat ke pemotongan gaji bagi dosen dan karyawannya karena meningkatnya orang tua mahasiswa yang sulit membayar biaya semesterannya, sehingga mengajukan keringanan, keterlambatan pelunasan, ataupun bahkan memilih untuk cuti. Kondisi ini bisa terjadi dimanapun, terutama semakin sedikit mahasiswanya maka akan semakin terdampak, bukan rahasia untuk kampus swasta pendapatan kampus sangat bergantung ke uang yang dibayarkan oleh orang tua mahasiswa.

Dalam Hardiknas kali ini dosen kembali diingatkan harus bisa tetap memberikan value-nya di tengah masa pandemi ini. Jangan sampai pembelajaran jarak jauh menjadikan dosen kehilangan valuenya, meskipun value yang diberikan bisa jadi tidak se-optimal di masa normal. Semua tentu berharap pandemi segera berakhir dan semester depan dapat berjalan sebagaimana mestinya, tetapi antisipasi perlu dilakukan mengingat banyak prediksi beredar di luar sana yang menyebutkan bisa jadi kondisi ini masih akan terus terjadi setidaknya sampai akhir tahun… Pihak kampus harus bersiap, dosen harus bersiap, mahasiswa pun harus bersiap, karena bagaimanapun pendidikan yang baik hanya akan terjadi bila seluruh komponennya siap tempur.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *