Dosa besar Ctrl+C dan Ctrl+V


Copas alias copy paste dianggap salah satu inovasi yang sederhana tetapi juga yang terbaik yang ada dalam beberapa dekade terakhir, sampai-sampai meninggalnya sang pencipta pun cukup menggunjang dunia per-meme-an. Banyak orang tentunya merasakan manfaat dari fitur yang satu ini karena menghemat waktu dan tentunya menghemat energi.

Namun demikian, fitur yang satu ini terutama di dunia akademik bisa menjadi bahaya yang kalau tidak ditangani dari awal akan menjatuhkan penggunanya bahkan bisa menjatuhkan banyak orang yang disekitarnya juga apabila tidak dipergunakan sebagaimana mestinya. Tidak bisa dipungkiri lagi fitur copas ini membuat banyak orang terjebak dalam sebuah perbuatan terlarang yaitu “plagiarisme”.

Kemajuan era internet yang semakin tidak bisa dibendung dan banyaknya konten-konten yang bisa dengan mudah diakses membuat orang semakin mudah pula mencari informasi yang dibutuhkan. Namun demikian kemudahan ini pula yang membuat orang menjadi semakin malas, menunda pekerjaan, menunda tugas, dan pada akhirnya bergantung pada fitur copas ini.

Sayangnya di Indonesia isu plagirisme belum menjadi isu besar kecuali bagi para akademisi yang ingin mensubmit paper-nya, padahal hal-hal ini kalau tidak dibina sejak awal akan menjadi masalah bagi para pelakunya di kemudian hari. Tidak heran kalau dibilang bahwa kemampuan literasi orang Indonesia saat ini salah satu yang terburuk di Asia karena terlalu mengandalkan fitur copas tanpa membaca dengan seksama tulisan yang mereka copas.

Di luar negeri sendiri copas sudah ditindak dengan serius, seorang rekan yang sedang kuliah di Eropa dia harus menjalani sidang oleh komdis beberapa kali dikarenakan dalam tugasnya yang cuma dibaca oleh dosennya, tidak dishare di tempat lain, dia mencopy sebuah gambar dari internet. Di sebuah kampus di Jepang ada ratusan mahasiswa yang ditahan kelulusannya karena kasus copas, ijazah mereka tidak akan dibagikan sampai mereka memperbaiki Tugas Akhir/Skripsi mereka.

Copas adalah suatu hal yang bermanfaat tetapi hendaknya gunakan itu untuk kepentingan pribadi saja, bukan untuk mengerjakan suatu hal yang nantinya akan dikirimkan ke orang lain atau lebih buruh akan dishare secara luas. Memperoleh informasi dari internet adalah sah-sah saja, tetapi hendaknya kalau itu ditujukan untuk pengumpulan tugas, ubahlah kalimat yg kalian dapat dan gunakan bahasa kalian sendiri untuk menyampaikannya tanpa mengubah arti (para-frase), dengan begitu kita pun terdidik untuk bisa membangun kemampuan literasi kita lebih baik yang tentunya akan sangat bermanfaat nantinya di dunia kerja.

,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *