Betapa “Mudahnya” Orang Jepang Mencari Kerja


Mencari pekerjaan adalah sebuah tantangan yang pastinya akan dihadapi seluruh orang khususnya disini adalah mahasiswa.. Tidak dipungkirilah kalau orang kuliah tidaklah sekedar mencari ilmu, tidak sekedar untuk beribadah mungkin, tetapi juga untuk mencari pekerjaan yang nantinya digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari… Dalam konteks ini mencari pekerjaan bisa berarti bekerja untuk orang lain dan mungkin juga menciptakan lapangan kerja sendiri ya…

Mengesampingkan situasi pandemi yang notabene membuat seluruh dunia kesulitan dan membuat ratusan juta orang kehilangan pekerjaan, pada dasarnya mencari pekerjaan di Jepang itu “mudah”, jauh lebih mudah kalau prespektifnya adalah Indonesia. Kenapa bisa seperti itu? Alasannya apalagi kalau bukan industri di Jepang berkembang lebih pesat daripada jumlah penduduknya. Kita tau Jepang adalah salah satu negara Industri terbesar di dunia, mungkin malah nomer 3 setelah USA dan China, perputaran uangnya sangat besar, dan tentunya  tenaga kerja yang dibutuhkan juga sangat besar dan semakin besar.

Kebutuhan tenaga kerja yang besar ini tetapi tidak diimbangi dengan pertumbuhan penduduk yang selaras.. Lihat saja jumlah penduduk Jepang saat ini yang “hanya” sekitar 120 juta penduduk. Kenapa “hanya”? Sebagai penggemar geografi pada jaman SD, saya ingat betul, bahwa dulu ketika saya masih SD pun jumlah penduduk Jepang ya sudah sebesar yang sekarang ini… Bandingkan dengan Indonesia, saat jaman saya SD ada sekitar 190 jt, sekarang sudah 270 juta… Masalah pertumbuhan penduduk ini adalah masalah besar di Jepang.. kalau ada kesempatan kita bahas di lain waktu..

Dengan kebutuhan tenaga kerja yang besar, tidak sulit bagi orang Jepang untuk mencari pekerjaan, sayangnya tidak semua orang Jepang mau melakukan pekerjaan apapun. Meskipun lapangan kerja sangat luas di Jepang, tetapi pemuda-pemudi Jepang terkenal selektif dalam mencari pekerjaan.. Mereka jarang yang mau pekerjaan yang menguras banyak tenaga secara fisik, apalagi pekerjaan kasar.. Makanya jangan heran kalau masih ada pengangguran yang ada di Jepang..

Untuk menambal kebutuhan tenaga kerja yang lebih besar daripada jumlah tenaga kerja di Jepang ini, pemerintah Jepang membuka lebar pintu lapangan kerja untuk tenaga kerja asing terutama dengan skema “magang” terutama untuk tenaga-tenaga kerja kasar seperti tenaga pengelasan, kuli, pemasangan AC, dll.. Tenaga asing terbesar berasal dari beberapa negara seperti China, Vietnam, Nepal, dan juga Indonesia.. Di kota-kota besar pun penjaga convenience store misalnya biasanya banyak didominasi orang-orang asing yg biasanya adalah mahasiswa asing yg sedang part time..

Untuk orang Jepang khususnya untuk mahasiswa rekruitasi kerjanya sendiri terbilang unik, jauh berbeda dengan di Indonesia. Di Indonesia orang mencari pekerjaan setelah lulus, sedangkan di Jepang, mahasiswa bisa mulai mencari pekerjaan 1 tahun sebelum lulus. Hal ini bisa terjadi karena memang di Jepang tidak ada yg namanya lulus telat ataupun lulus lebih cepat dari jadwal. Untuk Sarjana ya lulus 4 tahun, untuk master ya lulus 2 tahun, orang tidak akan lulus telat kecuali terjadi kasus yg luar biasa, tetapi orang tidak bisa lulus lebih cepat, kecuali jenjang Doktor/S3…

Dalam proses pencarian kerja, biasanya mahasiswa harus mengikuti seperti seminar atau pembekalan yang dilakukan perusahaan yang diadakan pada hari Sabtu atau Minggu.. Pembekalan ini biasanya berlangsung selama beberapa jam, bisa juga seharian, dan bisa dilanjutkan sekaligus dengan wawancara kerja. Dengan metode ini, mahasiswa bisa memastikan nasibnya jauh sebelum lulus, dan bisa langsung bekerja tepat setelah resmi dinyatakan lulus yaitu setelah wisuda. Wisuda di Jepang sendiri biasanya adalah pada bulan Maret dan September. Mahasiswa S1 yang kesulitan cari pekerjaan sebelum lulus biasanya akan memutuskan untuk lanjut ke S2. Di Jepang lulusan S2 sangat laku di perusahaan, hampir semua perusahaan sangat terbuka menerima lulusan S2, tentu dengan gaji yg lebih tinggi dari lulusan S1.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *