Indonesia dan Jepang Yang Sama-Sama Doyan Libur


Meskipun banyak yang berpikir Indonesia dan Jepang memiliki mutu pendidikan yang jauh berbeda, tetapi ada satu hal yang sama antara Indonesia dan Jepang yaitu dua-duanya adalah salah dua negara yang paling banyak memiliki hari libur..  Indonesia secara resmi memiliki 16 hari libur nasional dan ditambah beberapa hari cuti bersama tiap tahunnya, yg tiap tahun bisa berbeda-beda jumlah harinya.. Sedangkan Jepang secara resmi juga memiliki 16 hari libur nasional ditambah beberapa hari liburan Obon yang meskipun di penanggalan tidak bewarna merah tetapi secara tradisional orang akan tetap berlibur.. Yang sedikit lain dari hari libur nasional di Jepang adalah banyak yg tanggalnya flexible, misalnya Hari Laut yg diperingati setiap hari senin pada minggu ketiga Bulan Juli. Untuk hari libur nasional yg kebetulan bertabrakan dengan hari sabtu atau minggu jangan khawatir karena pasti hari seninnya akan dijadikan tanggal merah sebagai pengganti liburnya.

Yang paling membedakan antara libur nasional di Indonesia dan Jepang adalah, di Indonesia hari libur nasional banyak disumbangkan oleh hari libur untuk perayaan keagamaan, sedangkan di Jepang tidak ada satu hari pun hari libur nasional yang berkaitan dengan perayaan keagamaan.. Obon bisa dibilang adalah satu-satunya hari libur yang diselenggarakan secara nasional dan berkaitan dengan tradisi keagamaan di Jepang, tetapi secara resmi Obon sendiri tidak termasuk ke hari libur nasional di Jepang.. Hari libur di Jepang pun mungkin terbilang aneh bagi orang Indonesia seperti ada Hari Laut, Hari Penghijauan, Hari Gunung, Hari Kedewasaan, Hari Lahir Kaisar, dll.  Yang menarik dari libur di Jepang adalah adanya hari libur tertentu yang hanya berlaku untuk sekolah saja, tetapi perkantoran tetap buka, bahkan terkadang kampus juga tetap aktif meskipun untuk tingkat TK sampai SMA semua libur..

Bagaimana dengan libur panjang sekolah atau kampus? Ternyata ada banyak kemiripan, Indonesia yang mengenal sistem semester memberlakukan hari libur pada akhir tahun, biasanya 2 minggu lamanya untuk TK-SMA, dan 1 bulan untuk kuliah, dan juga pada pergantian tahun ajaran yang sampai 1 bulan lamanya untuk TK-SMA, dan bisa lebih dari 2-3 bulan untuk libur kuliah. Di Jepang pun demikian, adanya liburan musim dingin dan liburan musim panas, liburan musim dingin untuk TK-Kuliah biasanya cuma 2 minggu, 1 minggu terakhir Desember sampai 1 minggu awal January, sedangkan liburan musim panas yg pastinya berlangsung di musim panas , berlangsung panjang, 6 minggu untuk TK-SMA (Juli – Agustus), dan sekitar 3 bulan untuk kuliah (Juli/akhir Juni – September)..

Yang sedikit membedakan adalah libur musim panas di Jepang untuk tingkat SD-SMA dilangsungkan di tengah-tengah caturwulan, yah Jepang memang untuk SD-SMA memang menganut sistem caturwulan, bukan sistem semester… selama masa libur musim panas ini biasanya setiap mata pelajaran akan memberikan tugas yang tidak sedikit… Saya sendiri tidak terlalu paham mengapa harus ada libur musim panas, tetapi dugaan saya ini berkaitan dengan tidak kondusifnya cuaca saat musim panas di Jepang yang sangat panas dengan kelembapan yang tinggi… tidak semua sekolah tentunya mampu menyediakan AC untuk pendingin dan bagi yang mampu menyediakan AC pun akan terjadi pembengkakan biaya… Lantas kenapa musim dingin sekolah jalan terus? Musim dingin masih bisa diatasi dengan baju tebal, tetapi musim panas tidak akan bisa diatasi meskipun buka baju.. begitu kira-kira..

BTW liburan musim panas di kampus ni hanya berlaku untuk undergraduate saja ya… Untuk mahasiswa master dan doctoral, kalau kata sensei (supervisor) “Yashumi wa dame” alias “Tidak boleh liburan”.. Meskipun tidak ada perkuliahan segala macam, tetapi kegiatan riset yang dilakukan mahasiswa master dan doctoral tetap wajib jalan terus.. Mahasiswa S2 dan S3 memang adalah orang-orang yang “dimiliki” oleh Lab dan Senseinya. Kalau gak datang ke kampus dan malah pergi liburan gimana? Itu tergantung ke sensei masing-masing ya karena aturan setiap lab bisa berbeda.. Yah pada akhirnya nasib mahasiswa master dan doctoral pada akhirnya kembali ke sensei masing-masing..

 


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *